Jadi, jangalah berpikir bahwa Anda telah mengetahui semua rahasia tentang pasangan Anda. Berikut ini beberapa hal yang mungkin saja ditutup dari Anda oleh pasangan yang paling mencintai Anda sekalipun.
1. Tidak menghasilkan uang yang cukup
Psikolog, Adam Sheck, PhD mengatakan bahwa pria memiliki ego untuk menjadi seorang "penyedia" yang baik. Oleh karena itu, ketika mereka merasa bahwa kondisi keuangannya tidak sesuai yang diharapkan, pria-pria ini cenderung diam. Mereka takut membuat Anda merasa tak nyaman.
2. Kehilangan pekerjaan
"Depresi tingkat rendah adalah ketakutan yang banyak dialami oleh para pria, terutama ketika dirinya berada dalam posisi tidak memiliki pekerjaan," kata seorang terapis pernikahan, Carin Goldstein seperti dikutip WomansDay.
3. Masalah usia
Ternyata tak hanya wanita yang merasa tidak percaya diri pada penampilannya. Menurut pakar hubungan, Charles J. Orlando, adanya tekanan sosial membuat para pria juga kerap memikirkan mengenai usia dan daya tarik mereka.
Jika perubahan fisik tak begitu terlihat, Anda mungkin akan melihat pergeseran sikap pada suami. Untuk menjaga kepercayaan diri, Anda disarankan untuk selalu melakukan hal-hal yang sisukai bersama-sama.
4. Kondisi kesehatan
Penelitian telah menunjukkan bahwa pria sering menunda untuk menyambangi dokter. Kebiasaan ini kerap dilakukannya, lagi-lagi dengan alasan yang sama, yaitu tidak ingin membuat pasangannya khawatir.
5. Bukan orangtua (ayah) yang baik
Anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, lebih menyukai untuk berbelanja dengan ibunya ketimbang dengan sang ayah. Hal inilah yang kemudian menciutkan hati sang ayah, dan merasa tidak dianggap.
Kondisi seperti ini memang jarang diperlihatkan kepada Anda. Namun, alangkah baiknya jika Anda sedikit lebih peka. Cobalah membantunya untuk memberikan apresiasi, sanjungan yang berarti baginya. "Kadang perempuan lupa untuk memberikan dorongan atau motivasi yang memang dibutuhkan pria," kata Goldstein. 5 Hal Paling Disembunyikan Pria dari Pasangan
Post a Comment
Berkomentarlah secara relevan dengan bahasa Indonesia yang baik dan berpikirlah sebagai makhluk sosial.